Hemmen

Dinkes Trenggalek Berikan Penyuluhan Cegah Peningkatan Angka Stunting

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Trenggalek Sunarto saat memberikan paparan dalam agenda rembuk stunting yang digelar di kawasan Kampung Coklat, Desa karangan Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Kamis (9/3/2023). FOTO: bud

TRENGGALEK, JATIM, SUDUTPANDANG.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur melakukan penyuluhan guna mencegah peningkatan stunting di daerah itu.

“Langkah yang ditempuh Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam mencegah kasus stunting ini di antaranya memberikan tablet tambah darah pada anak sekolah, ibu hamil diminta untuk selalu memeriksakan diri ke pusat layanan kesehatan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Trenggalek Sunarto saat memberikan paparan dalam agenda rembuk stunting yang digelar di kawasan Kampung Coklat, Desa karangan Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Kamis (9/3/2023).

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Sunarto mengatakan berdasarkan data yang dimiliki, bayi yang lahir dalam kondisi stunting di Trenggalek sejumlah 0,4 persen.

Angka ini, menurut dia, masih lebih baik ketimbang angka stunting nasional yang mencapai 18,5 persen.

BACA JUGA  Sejumlah Tower Sutet Nyaris Roboh, Aceh Terancam Gelap Total

Ia mengatakan bayi lahir stunting itu panjang badannya kurang dari 48 cm.

Ketika anak usianya di bawah 2 tahun mendapatkan pola asuh dan asupan gizi yang benar, kata dia, kemungkinan besar terhindar dari stunting.

“Di usia ASI ekslusif sama pemberian pendamping ASI di usia 6 bulan sampai 23 bulan itu sangat diperlukan,” katanya.

Di Kabupaten Trenggalek sendiri, kata dia, balita yang berat badannya tidak mengalami kenaikan jumlahnya mencapai 40 hingga 50 persen.

Hal ini jika dibiarkan maka pada akhirnya akan memunculkan kasus stunting.

Ia juga menyebut bahwa angka stunting di Trenggalek lebih tinggi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Angka stunting di Trenggalek mencapai 19,5 persen, sementara Jawa Timur 19,2 persen. Pada tahun 2022 angka stunting mulai mengalami kenaikan.

BACA JUGA  Tari Kolosal "Gandrung Sewu" Pintu Masuk Wisata Banyuwangi "Go International"

“Nah ini PR (pekerjaan rumah) kita bersama,” katanya.

Dengan melihat tabel data, Sunarto menyampaikan angka stunting di Kabupaten Trengalek pada tahun 2021 angkanya 18,1 persen kemudian pada tahun 2022 angka stunting naik menjadi 19,5 persen.

Meski angka stunting mengalami kenaikan namun berbagai upaya secara maksimal telah dilakukan oleh Pemkab Trenggalek. Hal itu bisa dibuktikan bahwa Trenggalek pernah meraih juara 2 penanganan stunting tingkat Nasional.

“Nomor satu Surabaya nomor dua Trenggalek, tetapi kenapa outputnya ternyata untuk Balita yang stunting itu masih banyak,” kata Sunarto. (bud/02)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan