JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat kembali mempererat kemitraan strategis melalui pertemuan yang digelar di Kantor GAPKI, Jakarta, Jumat (10/10/2025). Pertemuan ini menjadi tindak lanjut dari berbagai program kolaborasi kedua pihak dalam peningkatan kapasitas jurnalis di daerah.
Ketua Umum GAPKI Eddy Martono hadir bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) M. Hadi Sugeng dan Pembina GAPKI Joko Supriyono. Dari PWI Pusat, hadir Ketua Umum Akhmad Munir, Sekjen Zulmansyah Sekedang, Ketua Bidang Kerja Sama Ariawan, serta sejumlah pengurus lainnya.
Eddy Martono menyatakan, kemitraan antara GAPKI dan PWI bukan hanya sekadar silaturahmi, melainkan bentuk komitmen bersama dalam membangun ruang publik yang informatif dan berimbang, khususnya terkait industri kelapa sawit.
“PWI adalah mitra strategis kami dalam menyampaikan informasi yang akurat kepada publik. Melalui kemitraan ini, kami berharap hubungan GAPKI dan PWI tetap harmonis dan memberi kontribusi nyata bagi kemajuan industri sawit nasional serta kemerdekaan pers,” ujar Eddy.
Ia menambahkan, pertemuan tersebut menjadi momentum untuk memperkuat hubungan kelembagaan sekaligus menegaskan komitmen keberlanjutan kerja sama di masa mendatang.
Apresiasi
Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir menyampaikan apresiasi atas dukungan GAPKI dalam mendukung peningkatan kompetensi wartawan di berbagai daerah.
Ia menilai, pelatihan bersama yang telah dilaksanakan di sejumlah provinsi memberikan dampak positif terhadap profesionalisme jurnalis muda.
“Diklat dan workshop antara GAPKI dan PWI berjalan baik. Ke depan, kami akan memperluas jangkauan program ini agar semakin banyak anggota PWI di daerah merasakan manfaatnya,” kata Akhmad Munir didampingi Sekjen PWI Zulmansyah Sekedang.
GAPKI dan PWI sebelumnya menandatangani nota kesepahaman pada Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Ecovention Ancol. Penandatanganan tersebut disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran menteri kabinet. Kesepakatan itu mencakup pelatihan jurnalistik di lima kota, yakni Jambi, Kendari, Tarakan, Sorong, dan Aceh.
Program ini diharapkan memperkuat pemahaman publik tentang industri kelapa sawit sekaligus meningkatkan kompetensi jurnalis dalam peliputan sektor strategis nasional tersebut.(PR/01)
