Hemmen

Gubernur Kalbar Terima Kunjungan Kerja PT Garuda Indonesia

Foto:dok.Pemprov Kalbar

PONTIANAK, SUDUTPANDANG.ID – Gubernur Kalbar Sutarmidji, menerima kunjungan kerja dari PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pontianak di ruang kerjanya, Selasa (27/4).

General Manager (GM) Garuda Indonesia Kantor Cabang Pontianak, Herman Azwar mengungkapkan, kunjungan kerja ini menyampaikan tujuannya untuk meminta arahan dan dukungan terkait dengan ekspor dari Kalbar. Sebab potensi komoditi atau hasil alam di provinsi ini cukup besar.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

“Kami dapat berkesempatan audiensi bersama Bapak Gubernur Kalbar, tujuannya untuk bersama-sama menyampaikan atau meminta arahan dan dukungan terkait dengan ekspor dari Kalimantan Barat, karena potensi komoditi atau hasil alam di Kalbar ini cukup besar. Contoh seperti biji pinang, arwana, akar bajakah, dan kratom dan banyak lainnya. Itu potensi ekspornya besar sekali,” ungkap Herman Azwar.

Herman Azwar menambahkan, saat ini PT. Garuda Indonesia memperhatikan komoditi ekspor itu tidak langsung dari Kalbar, melainkan harus ekpor keluar negeri melalui daerah lain.

BACA JUGA  Jokowi Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Banjir Sintang

“Saat ini kami memperhatikan ekspor komoditi tersebut tidak dari Kalimantan. Jadi ekspornya dari daerah lain, sehingga Kalbar tidak mendapatkan apa-apa atas hasil produksi daerah mereka sendiri. Itu salah satu, kami menghadap Bapak Gubernur untuk mendapatkan dukungan potensi ekspor tersebut,” katanya.

Berdasarkan data dari PT. Garuda Indonesia, untuk ekspor seperti arwana pada awal tahun ini hingga bulan April telah mengekspor arwana sebanyak puluhan ton yang dikirim ke luar negeri.

“Berdasarkan data kita untuk ekspor, seperti arwana dari periode bulan Januari sampai bulan April 2021, sebanyak 25 ton. Tapi ada sebagian ekspor dari Jakarta dan tidak melalui Kalbar, sehingga harapan kami semuanya ekspor bisa melalui Kalbar,” ujarnya.

BACA JUGA  Gerakan MAKIN Kubu Raya Peduli Lansia

Sedangkan untuk ekspor kratom, jelas Herman, sangat besar. Hal ini karena Kalbar merupakan provinsi produsen kratom. Sementara untuk kendala saat ini, ada beberapa kendala regulasi negara-negara transit untuk ekspor melalui udara.

“Nah negara-negara transit tersebut saat ini banyak yang tidak menerima komoditi kratom itu di negara mereka, maupun maskapai penerbangan untuk melanjutkan penerbangan tujuan negara akhir. Sedangkan negara seperti Amerika Serikat sendiri, kratom sangat diterima” pungkasnya.(L4Y)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan