Hemmen

Intip! Tradisi Unik Perayaan Natal di Berbagai Negara

Natal
Ilustrasi

SUDUTPANDANG.ID – Hari Natal yang menjadi perayaan global, ada tradisi unik di setiap negara saat merayakan hari tersebut.

Dilansir dari laman KompasTV, berikut sejumlah tradisi unik di berbagai negara saat merayakan Natal:

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

1. Jepang: KFC untuk Makan Malam Natal

Di Jepang, sudah menjadi tradisi menyantap KFC (Kentucky Fried Chicken) untuk makan malam.

Bahkan banyak orang memesan ayam olahan KFC itu beberapa minggu sebelumnya agar tidak kehabisan.

2. Islandia: Yule Lads

Yule Lads adalah karakter dalam mitologi Islandia yang terkait dengan perayaan Natal. Mereka merupakan sekelompok 13 makhluk kecil atau peri yang dikaitkan dengan kegiatan Natal dan berperan dalam memberikan hadiah atau hukuman kepada anak-anak selama 13 hari menjelang hari raya Setiap Yule Lad memiliki sifat dan kebiasaan unik.

Tradisi Yule Lads ini berasal dari cerita rakyat Islandia yang sudah ada sejak abad ke-17. Menurut cerita tersebut, Yule Lads akan datang satu per satu ke rumah-rumah pada malam hari sebelum Natal.

Anak-anak menyiapkan sepatu mereka di jendela, dan Yule Lads akan memberikan hadiah kepada anak-anak yang berperilaku baik atau meninggalkan hukuman kepada yang berperilaku buruk.

Setiap Yule Lad memiliki nama dan karakteristik yang berbeda, seperti Stekkjastaur (Pencuri Domba), Giljagaur (Pencuri Susu Sapi), dan Skyrgámur (Pencuri Yogurt).

BACA JUGA  Tri Adhianto: Masjid Al Jabar Jadi Kebanggaan

Yule Lads seringkali digambarkan sebagai makhluk-makhluk lucu dan nakal dalam budaya Islandia. Tradisi ini merupakan salah satu elemen yang membuat perayaan di Islandia menjadi unik.

3. Ukraina: Jaring Laba-laba sebagai Dekorasi Pohon Natal

Pohon Natal di Ukraina sering kali dihiasi dengan dekorasi jaring laba-laba.

Legenda mengatakan bahwa seorang janda miskin menemukan pohon Natal di hutan, dan ketika anak-anaknya menghiasinya dengan jaring laba-laba, secara ajaib pohon itu berubah menjadi perak dan emas.

Sejak saat itu, meletakkan laba-laba atau membuat dekorasi laba-laba di pohon Natal di Ukraina menjadi tradisi yang dihormati.

Ini dianggap sebagai simbol keberuntungan, kebahagiaan, dan kekayaan. Beberapa orang bahkan membuat dekorasi laba-laba dari kertas atau kain untuk menambahkan elemen tradisional ini dalam perayaan Natal mereka.

4. Norwegia: Menyembunyikan Sapu

Tradisi menyembunyikan sapu pada malam Natal ada dalam beberapa budaya, terutama di negara-negara Skandinavia, termasuk Swedia dan Norwegia. Tradisi ini berasal dari kepercayaan bahwa pada malam Natal, terutama pada Malam Natal tua (Julnatt), roh jahat dan setan akan berkeliaran dan mencari sapu untuk naik.

Dalam keyakinan ini, menyembunyikan sapu di tempat yang aman di rumah diharapkan dapat melindunginya dari dicuri atau digunakan oleh roh jahat.

BACA JUGA  Heboh! Polisi Selidiki Ngesek di Restoran, Viral di Media Sosial

Meskipun sekarang lebih sering dianggap sebagai tradisi yang kuno dan menghibur, pada masa lalu, keyakinan ini dipegang dengan serius, dan orang-orang benar-benar menyembunyikan sapu mereka sebagai tindakan pencegahan.

5. Republik Ceko: Meramal Masa Depan

Di Republik Ceko, wanita yang belum menikah berdiri membelakangi pintu saat makan malam Natal.

Mereka kemudian diminta melemparkan sepatu ke bahu mereka. Jika sepatu mendarat dengan ujung mengarah ke pintu, diyakini mereka akan segera menikah.

6. Afrika Selatan: Hari Pantai

Di Afrika Selatan, khususnya di kawasan pesisir, tradisi “Hari Pantai” atau “Hari Boxing Day” (26 Desember) seringkali melibatkan perjalanan ke pantai.

Ini merupakan kegiatan yang populer di kalangan keluarga dan kawansetelah merayakan Natal di rumah.

Tradisi ini mencerminkan iklim musim panas di Afrika Selatan selama bulan Desember, menjadikannya waktu yang cocok untuk menikmati pantai dan kegiatan luar ruangan.

7. Italia: La Befana

La Befana adalah karakter dalam tradisi Natal Italia. Dia dipercaya muncul pada tanggal 6 Januari, yang dikenal sebagai Hari Epifani atau Epiphany.

La Befana merupakan sosok peri tua atau penyihir yang mengunjungi rumah-rumah pada malam Epiphany untuk memberikan hadiah kepada anak-anak yang berperilaku baik.

BACA JUGA  Datang ke Blitar, Putri Anies-Muhaimin Kompak Hadir di Pengajian Gus Iqdam

Menurut legenda, La Befana adalah seorang wanita tua yang tinggal di rumah terpencil. Pada malam Epiphany, La Befana mengikuti bintang yang membawa ke tempat kelahiran Yesus.

Dia membawa sekantung penuh hadiah seperti permen, buah-buahan, dan mainan untuk diberikan kepada anak-anak.

Anak-anak di Italia mempersiapkan tempat tidur untuk La Befana, dan sering meninggalkan sepiring kudapan untuknya. Konon, La Befana memeriksa anak-anak tidur dan meninggalkan hadiah-hadiahnya untuk yang baik dan arang untuk yang nakal.

La Befana menciptakan nuansa kegembiraan dan keceriaan dalam perayaan Natal di Italia, memberikan dimensi khusus pada Hari Epifani.

Meskipun cerita ini berkaitan dengan tradisi Natal Kristen, karakter La Befana sendiri memiliki elemen-elemen yang bersifat folktale dan dapat dianggap sebagai warisan budaya.(*)

Barron Ichsan Perwakum