Hemmen

IPC TPK Catat Capaian Kinerja Positif di 2022

IPC TPK
Dok.IPC TPK

“IPC TPK menembus rekor pelayanan kapal dengan mencatat 95,72 BSH (boxes/ship/hour) saat melayani MV MSC Regina di Terminal Operasi 3 Area Tanjung Priok 2 dengan mengoperasikan 7 Unit Quay Container Crane, dimana melebihi target dari Dirjen Perhubungan Laut sebesar 55 BSH (boxes/ship/hour).”

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – IPC Terminal Petikemas/IPC TPK catatkan kinerja positif pada tahun 2022. Berbagai strategi bisnis yang dilakukan pada mampu mendongkrak pertumbuhan kinerja perseroan. Perseroan membukukan capaian kinerja operasional tumbuh 6 persen dibanding tahun sebelumnya atau 3 persen di atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Sementara kinerja keuangan tumbuh 14 persen dibanding tahun sebelumnya atau 10 persen di atas RKAP.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

“Tahun 2022 kami fokus pada peningkatan kualitas pelayanan dan melakukan value creation melalui revenue enhancement di seluruh area kerja dan cost efficiency di berbagai lini. Kedua hal ini berhasil mendorong pertumbuhan kinerja perseroan,” ujar Direktur Utama IPC TPK, David P. Sirait, dalam keterangan pers, Selasa (24/1/2023).

Ia menerangkan, dari sisi operasional di tahun 2022 IPC TPK mencatat kinerja bongkar muat sebesar 2.879.118 TEUs. Meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar 2.720.810 TEUs dan di atas RKAP sebesar 2.802.441 TEUs.

“Peningkatan produktivitas terminal terus dilakukan di bulan November 2022, IPC TPK menembus rekor pelayanan kapal dengan mencatat 95,72 BSH (boxes/ship/hour) saat melayani MV MSC Regina di Terminal Operasi 3 Area Tanjung Priok 2 dengan mengoperasikan 7 Unit Quay Container Crane, dimana melebihi target dari Dirjen Perhubungan Laut sebesar 55 BSH (boxes/ship/hour),” papar David.

David menyampaikan, kinerja keuangan IPC TPK pun meningkat dengan catatan pendapatan sebesar Rp.2,85 Triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp.2,51 Triliun. Angka ini diatas RKAP yang ditetapkan oleh pemegang saham sebesar Rp.2,60 Triliun.

“Selain kinerja operasional yang terus didorong, cost efficiency juga dilakukan di berbagai lini salah satunya efisiensi pada penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di 10 terminal yang dikelola IPC TPK. Tercatat penurunan 2 persen pada rasio penggunaan BBM dibandingkan troughput petikemas dari 3,97 liter/TEUs di tahun 2021 menjadi 3,90 liter/TEUs ditahun 2022,” terangnya.

David memastikan komitmen IPC TPK untuk terus melakukan inovasi dan inisiatif terobosan baru guna mendukung peningkatan kinerja korporasi juga optimalisasi pelayanan.

“Pelayanan ekstra kami berikan kepada pengguna jasa mulai dari berthing on arrival, pelayanan berbasis planning and control, optimalisasi dan digitalisasi alat bongkar muat petikemas, hingga pada saat kapal berlayar meninggalkan dermaga,” ujarnya.

Sepanjang tahun 2022, lanjutnya, IPC TPK melayani 8 layanan baru dalam mendukung pemangkasan biaya logistik nasional dan waktu singgah kapal di pelabuhan (port stay).

“Di awal tahun IPC TPK untuk pertama kalinya melayani MV MSC Tianshan, kapal terbesar dengan panjang (LOA) 334 meter yang membawa sekitar 2.000 petikemas (empty container) berukuran 40 feet untuk membantu mengatasi kelangkaan petikemas dalam menunjang ekspor produk-produk Indonesia ke luar negeri,” ungkap David.

“Sebagai upaya digitalisasi layanan, IPC TPK menjadi pioner dalam implementasi TOS Nusantara dan Single Billing. Sehingga seluruh kegiatan pelayanan operasional dapat tercatat dan termonitor melalui sistem yang saling terintegrasi dengan biaya implementasi rendah,” tambahnya.

21 Penghargaan

Dok.IPC TPK
Dok.IPC TPK

Atas inovasi dan inisiatif terobosan baru yang gencar dilakukan, sepanjang 2022 IPC TPK dianugerahi 21 penghargaan dari ajang penghargaan dalam negeri dan mancanegara. Prestasi ditorehkan mulai dari bidang operasi, komersial, teknologi hingga tata kelola perusahaan.

Seperti penghargaan Port Operator of The Year 2022 dari ajang Bisnis Indonesia Logistics Awards 2022 dan penghargaan Customer Value Creator/Terminal of The Year dalam ajang Global Port Forum Award yang diselenggarakan di Dubai bulan September lalu.

Sebagai Anak Usaha Subholding Pelindo Terminal Petikemas, IPC TPK menjalankan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan yang berlandaskan pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan ISO 26000. Di bidang lingkungan, menanam 6.225 batang bibit mangrove di wilayah Sumatera Selatan dan Bali. Lebih dari 1500 pohon ditanam di area terminal petikemas dan konservasi 240 bibit terumbu karang di Lampung.

Di bidang sosial, IPC TPK membantu lebih dari 500 anak yatim piatu dan dhuafa melalui khitanan gratis serta mendistribusikan hampir 700 kacamata gratis bagi guru dan siswa sekolah di seluruh area kerja.

Pada bidang ekonomi, IPC TPK memberikan pelatihan kewirausahaan kepada 40 warga Tanjung Priok sebagai upaya melahirkan UMKM di wilayah pelabuhan.

Kemudian di bidang hukum dan tata kelola, IPC TPK menyelenggarakan Talkshow Pemahaman Korupsi dan Gratifikasi yang diikuti oleh ratusan pekerja operasional di seluruh area kerja yang merupakan upaya pencegahan korupsi khususnya di sisi operasional.

“Peningkatan produktivitas terminal melalui digitalisasi dan sistemasi operasi serta optimalisasi asset dan penciptaan value creation masih menjadi program utama perseroan di tahun 2023 agar target yang ditetapkan pemegang saham dapat tercapai dan mendukung upaya holding dalam memangkas biaya logistik nasional dan waktu singgah kapal di pelabuhan.” tutup David.(um/01)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan