Hemmen

Kisah Bang Mamat, Marbot Pengepul Rongsokan yang Menolak Bansos DKI

Foto: dok. RT Udin

Jakarta, SudutPandang.id – Sungguh mulia hati pria yang satu ini. Ia menginspirasi bahwa berbagi tak harus menunggu saat kaya raya.

Di tengah keterbatasan ekonomi, Mamat, warga Bambu Apus, Jakarta Timur, merelakan bantuan sosial (Bansos) berupa paket sembako dari Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta untuk warga lain yang menurutnya jauh lebih membutuhkannya.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Perantau asal Karawang, Jawa Barat, yang berdomisili di RT 09 RW 01 Kel.Bambu Apus, Kec.Cipayung ini, juga marbot sebuah Mushola di dekat rumah kontrakannya.

Meski, hidupnya jauh dari kata mapan, ia bersyukur atas rezeki yang diperolehnya dari profesinya sebagai petugas kebersihan dan pengepul barang rongsokan.

“Pada hari Selasa tanggal 6 Oktober lalu, saya memberikan Bang Mamat bansos dari pemerintah pusat, kemudian pada hari Sabtu tanggal 10 Oktober terjadi hujan deras yang menyebabkan sebagian lingkungan saya yang tepi kali kebanjiran, dia (Bang Mamat) dan warga terdampak banjir lainnya saya bagi juga bansos dari Pemda DKI yang kebetulan turun, Masya Allah Bang Mamat malah menolak bansos tersebut,” tutur Ketua RT 09 RW 01, Syamsudin Wirabrata, kepada SudutPandang.id, Jumat (16/10/2020).

BACA JUGA  Momen Wakapolres Asahan Ikuti Latihan Terjun Payung Persiapan Kualifikasi PON

Syamsudin mengatakan, saat Bansos sering jadi polemik di wilayah lain, bahkan ada yang ribut antara pengurus RT dengan warganya lantaran tidak puas dengan kebijakan, bahkan saling lapor polisi, namun warganya malah menolak bansos.

Ia mengatakan, niatan dirinya membagikan kembali paket sembako dari Pemprov DKI hanya untuk membantu warga terdampak banjir.

“Sebenarnya, bansos dari Pemprov DKI sudah ada daftar penerimanya, yaitu warga yang tidak mendapatkan bansos dari pemerintah pusat. Namun saya ambil kebijakan untuk dibagikan kepada warga yang terdampak banjir, salah satunya Bang Mamat, walaupun dia sudah dapat bansos pemerintah pusat,” ungkapnya.

Petugas Pengangkut Sampah

RT Udin, demikian biasa disapa, menuturkan soal kondisi Bang Mamat. Ayah dari 4 orang anak itu sudah 10 tahun lebih menjadi petugas pengangkut sampah di wilayahnya.

BACA JUGA  Keberatan Pembangunan Drainase, Kuasa Hukum Warga Pertanyakan Sikap Wali Kota Jaktim

“Dengan honor Rp750 ribu, dia ngontrak bersama keluarganya, sambil kerja angkut sampah, dia juga memilah rongsokan yang bisa dijual untuk tambahan dapur supaya tetap ngebul,” ungkapnya.

Paket Bansos Sembako Pemprov DKI Jakarta diberikan kepada Pak Yusuf, tetangga Bang Mamat yang sedang terbaring sakit/Foto: dok.RT Udin

“Walaupun dalam kondisi hidup serba kekurangan, namun Bang Mamat yang juga marbot Mushola di sebelah RT 09 tetap ingat sedekah. Terima kasih Bang Ustadz Mamat sudah mengajarkan saya berbagi walaupun dalam keadaan sempit,” sambung RT Udin.

Paket bansos tersebut, kata RT Udin, akhirnya diberikan kepada Yusuf Ibrahim, salah satu tetangganya yang sakit lumpuh dan hanya bisa berbaring di ruang tamu kontrakannya.

“Pak RT tolong kasih kan bansos saya untuk Bang Yusuf, dia lebih membutuhkan daripada saya. Itu pesan Bang Mamat melalui WhatsApp ke saya,” pungkasnya.(rkm)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan