LAMPUNG SELATAN, SUDUTPANDANG.ID – Abu vulkanik setinggi 1.500 meter meluncur dari puncak gunung pada Ahad (3/12/2023) saat Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, meletus lagi.
“Erupsi tersebut terjadi pada Ahad, tanggal 3 Desember 2023, pukul 11.38 WIB,” demikian laporan yang diakses dari
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Lampung, Ahad (3/12).
Letusan itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 75 milimeter dan durasi lebih kurang 1 menit 2 detik.
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi mengatakan Gunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.
PVMBG merekomendasikan masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
Ia mengatakan pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau terdapat di Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer.
Pihaknya mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius 5 kilometer.
“Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III, siaga, dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer,” katanya
Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi, sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi.
Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusan nya berkisar antara satu sampai enam tahun.
Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan selat Sunda Kabupaten Lampung Selatan, pada Ahad (3/12) ini telah mengeluarkan erupsi sebanyak 3 kali, kata Andi Suardi. (02/Ant)