Hemmen

Mantan Menkes Siti Fadilah Supari: Berita Covid-19 Lebih Menakutkan daripada Virusnya

Siti Fadilah Supari/Foto:dok.Instagram @siti_fadilah_supari

“Lebih ke rakyat agar tidak ketakutan, tidak salah paham, kebingungan, rakyat sekarang harus siap lagi, bergerak lagi.”

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari menilai berita tentang Covid-19 lebih menakutkan daripada virusnya. Menurut Siti Fadilah berita yang menakutkan ini menjadi satu paket dengan virusnya.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

“Lah repotnya itu, jadi semuanya takut, saya aja takut waktu itu, ini gimana sih, sebentar-sebentar ada yang mati, dokter-dokter yang mati, nakes banyak, bagaimana enggak menakutkan, menurut saya menakutkan,” ungkap, saat menjadi bintang tamu di acara Podcast Deddy Corbuzier, Kamis (8/7/2021) lalu.

BACA JUGA  WHO Segera Terbitkan Larangan Vape Aneka Rasa, Anak-anak Dijebak Kecanduan Nikotin

Siti Fadilah, masih menganggap Covid-19 ini belum bisa dikatakan pandemi. Ia menyebut ada satu syarat yang belum bisa terbukti menunjukkan Covid-19 adalah pandemi, yaitu penularan dari hewan ke manusia.

“Berarti belum ditemukan asalnya pertama kali, belum ditemukan asal dari hewan ke manusia, in ikan pincang nih, kenapa sudah dibilang pandemik,” ujarnya.

BACA JUGA  Kasus Covid-19 Turun, Polsek Kuta Tetap Ingatkan Masyarakat Patuhi Prokes

Menurut Siti, saat ini sudah terlambat untuk mencari asal usul virus ini. Sekarang yang perlu dilakukan adalah mencari cara penanggulangannya. Ia pun menyatakan tidak akan menutup diri, jika diminta membantu pemerintahan.

“Tergantung mereka membutuhkan atau tidak, saya sudah tua barangkali hanya memberikan nasihat,” katanya.

Saat ini, bagi Siti, dirinya hanya fokus untuk kepentingan rakyat. Sebagai mantan menteri, ia tidak peduli dengan kebijakan-kebijakan yang ada.

“Lebih ke rakyat agar tidak ketakutan, tidak salah paham, kebingungan, rakyat sekarang harus siap lagi, bergerak lagi,” turunya.

Ekonomi Harus Mulai Berjalan

Kendati demikian, Siti mendukung pemerintah yang menargetkan vaksinasi mininal 181 juta dari 270 juta penduduk Indonesia demi terbentuknya herd immunity. Menurutnya, jika tujuan vaksinasi ini untuk perlindungan komunitas dan bukan perlindungan individu, sertifikat vaksinasi dirasa tidak perlu.

Herd immunity itu kan kalau sudah 70 persen, itu teorinya mereka. Justru, saya belum pernah melihat, mudah-mudahan betul. Yang penting ekonomi harus mulai berjalan dari sekarang,” katanya.

BACA JUGA  Aksi Humanis Polwan Polres Jaktim Bagikan Masker di Pasar Induk Beras Cipinang

Cara lain, tambahnya, untuk menghadapi pandemi ini adalah dengan menjaga imunitas tubuh. Bahkan ia meminta kepada Deddy untuk mensosialisasikan olahraga yang baik yang bisa dilakukan di rumah.

“Siapkan apotik hidup di rumah, untuk herbal-herbal yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh,” sarannya.(fir)

Sumber: Berbagai sumber

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan