Hemmen

Omicron di Tanah Air Capai 1.600 Kasus, Ayo Patuhi Protokol Kesehatan!

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin (Dok Setkab)

Sudutpandang.id, Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin melaporkan konfirmasi Omicron di Indonesia telah mencapai 1.600 kasus. Dari jumlah kasus ini, dua pasien di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Dengan meningkatnya kasus Omicron, Menkes mengimbau masyarakat semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan. Hal ini demi mencegah transmisi lokal varian ini semakin meluas.

“Harus terus waspada dan hati-hati karena memang laju penularanya tinggi tapi tidak perlu panik karena memang hospitalisasi dan kematian yang rendah. Kita perlu yang kedua, memastikan bahwa protokol kesehatan tetap dijalankan, memakai masker, mencuci tangan, mengurangi kerumunan,” jelas Menkes, Senin (24/1/2022).

Untuk mendorong peningkatan disiplin protokol kesehatan, pemerintah akan memublikasikan tingkat kepatuhan dalam penerapan protokol kesehatan melalui aplikasi PeduliLindungi.

“Tadi juga sudah diizinkan oleh Bapak Wakil Presiden di Ratas bahwa data PeduliLindungi yang akan mengukur kedisiplinan protokol kesehatan boleh dibuka di publik sehingga kita bisa melihat lokasi-lokasi mana yang disiplin sampai ke level titik lokasinya, kantornya, tokonya, dan mana yang disiplin. Sehingga masyarakat bisa bantu mengontrol penggunaan PeduliLindungi,” ujarnya.

BACA JUGA  Kapolri Mutasi Ratusan Perwira Polri, Tujuh Kapolda Berganti

Dari sisi surveilans, Menkes menekankan bahwa karena kasus konfirmasi Omicron semakin banyak maka tidak semua kasus akan dilakukan genome sequencing. Genome sequencing akan lebih diarahkan untuk menganalisa pola penyebaran kasus Omicron.

“Kita akan menggunakan PCR yang jauh lebih cepat, PCR dengan SGTF (S-Gene Target Failure) yang bisa mendeteksi Omicron sudah kita distribusikan dan akan segera kita tambah untuk didistribusikan ke daerah-daerah,” imbuhnya.

Menkes pun meminta pemerintah daerah untuk tetap disiplin dalam melakukan pelacakan COVID-19 sesuai rasio yang ditetapkan.

“Kami harapkan disiplin untuk melakukan testing 1:1000 penduduk per minggu itu tetap dijalankan dan strategi isolasi di rumah maupun isolasi terpusat dan rumah sakit tetap kita jalankan sesuai dengan protokol yang ada,” ujarnya.

BACA JUGA  Antisipasi Omicron, Jokowi Minta Karyawan WFH Saja

Selanjutnya, Menkes juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mempercepat program vaksinasi COVID-19 terutama bagi kelompok rentan.

“Vaksinasi diminta (Wapres) juga agar dipercepat, vaksinasi untuk lansia terutama yang sangat rawan untuk masuk rumah sakit dan wafat, juga untuk vaksinasi anak yang rawan sebagai sumber penularan karena mereka yang akan terkena. Kami juga tekankan bahwa karena paling banyak Omicron akan terjadi di DKI Jakarta dan Jabodetabek dalam 2-3 minggu ke depan kita akan mempercepat vaksinasi booster di sana,” ujarnya.

Terkait kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan dalam menghadapi lonjakan kasus Omicron, Menkes menyampaikan bahwa pihaknya telah mengalokasikan sebanyak 80 ribu tempat tidur di RS untuk penanganan pasien COVID-19.

BACA JUGA  FIK-UMJ Gelar Workshop Penyusunan Panduan Strategi Pembelajaran

“Kita sudah siap sekarang 80 ribu bed, sudah terisi sekarang sekitar 5 ribu (tempat tidur), jadi masih ada room dan itu masih bisa dinaikkan kembali menjadi 150 ribu (tempat tidur). Oksigen, obat-obatan, dan tenaga kesehatan juga kami sudah siapkan. Mudah-mudahan ini tidak dibutuhkan karena memang kami berharap yang masuk ke rumah sakit akan jauh lebih rendah,” tandasnya.

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan