JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Kamis (15/5), didorong oleh sentimen positif dari pasar keuangan terkait perkembangan negosiasi tarif antara AS dan sejumlah negara Asia. Para pelaku pasar menilai adanya peluang tercapainya kesepakatan baru yang dapat meredakan ketegangan dagang dan membuka ruang pemulihan ekonomi kawasan, termasuk Indonesia
Rupiah ditutup menguat 33 poin atau 0,20 persen ke level Rp16.529 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp16.562 per dolar AS. Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga mencatat penguatan ke posisi Rp16.535 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.568.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai bahwa penguatan rupiah tak lepas dari sentimen positif terkait pembicaraan perdagangan antara AS dan negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
“Rupiah dan mata uang Asia pada umumnya menguat terhadap dolar AS oleh harapan kembali terjadinya kesepakatan baru antara negara-negara Asia dengan AS,” ujar Lukman.
Tarif Impor AS
Mengutip Anadolu Agency, Jepang dikabarkan mengusulkan kerja sama pembuatan kapal dengan Amerika Serikat sebagai bagian dari negosiasi perdagangan yang tengah berlangsung. Usulan ini diajukan sebagai strategi tawar-menawar untuk meringankan tarif impor AS terhadap Jepang, yang saat ini mencapai 25 persen untuk mobil dan 24 persen untuk berbagai barang lainnya.
Sementara itu, Korea Selatan menyebut tarif yang diberlakukan AS telah menciptakan situasi serius di dalam negeri. Sebagai respons, Seoul berkomitmen melanjutkan negosiasi perdagangan dengan Washington secara tertib (in an orderly manner). Tarif sebesar 25 persen yang dikenakan terhadap Korsel oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump sementara ini telah dikurangi menjadi 10 persen selama 90 hari hingga 8 Juli 2025.
Adapun Taiwan menghadapi tarif sebesar 32 persen dari AS, yang juga dikurangi menjadi 10 persen untuk jangka waktu 90 hari. Presiden Taiwan, Lai Ching-te, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan membalas kebijakan tersebut. Sebaliknya, Taiwan berkomitmen meningkatkan impor dari AS, memperluas investasi di Amerika, serta membantu mengurangi defisit perdagangan Negeri Paman Sam.
Penguatan mata uang
Terkait negosiasi ini, ekonom Lukman menyebut bahwa ada spekulasi bahwa AS mungkin mensyaratkan penguatan mata uang negara-negara mitra sebagai bagian dari kesepakatan.
“Salah satu tujuannya adalah mengurangi keuntungan dari manipulasi mata uang,” kata Lukman.
Ia menambahkan, AS selama ini kerap melabeli negara-negara dengan surplus perdagangan tinggi sebagai currency manipulator.
Di pasar keuangan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta tercatat menguat 33 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.529 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.562. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga tercatat menguat ke level Rp16.535 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.568.(01)