Semula Hanya 18, Krisis Air Bersih di Lebak-Banten Meluas di 27 Kecamatan

arga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Senin (28/8/2023) mendapatkan pasokan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat akibat kekeringan setelah dilanda kemarau atau El Nino. FOTO:dok.Ant

LEBAK, BANTEN, SUDUTPANDANG.ID – dkibat kemarau yang terjadi sejak tiga pekan terakhir ini, krisis air bersih di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meluas di sebanyak 27 kecamatan dari sebelumnya 18 kecamatan.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Agust Riza Faesal di Lebak, Senin (28/8/2023) menjelaskan masyarakat yang dilanda krisis air bersih itu setelah sumur bawah tanah dan sumber mata air mengalami kekeringan.

Kemenkumham Bali

“Kita menetapkan status darurat kekeringan karena krisis air bersih itu,” katanya.

Untuk mendapatkan pasokan air bersih, warga terpaksa menggunakan jasa tukang ojek motor dengan mengambil air sungai, sebab jarak tempuh ke pemukiman berjauhan.

BACA JUGA  Wih! Dolar AS Turun Pelaku Pasar Bukukan Keuntungan

Oleh karena itu, kata dia, BPBD Lebak mengoptimalkan pendistribusian pasokan air bersih kepada masyarakat yang dilanda kekeringan.

Saat ini, pihaknya menyiapkan tiga unit kendaraan tangki dengan kapasitas 6.000 liter/tangki.

“Kami mendistribusikan pasokan air bersih ke desa-desa yang diterjang krisis air bersih hingga 18 ribu liter per hari,” katanya.

Menurut dia, BPBD Lebak juga dibantu oleh pihak kepolisian, PDAM, pengusaha, relawan Tagana dan pemerintah provinsi Banten mendistribusikan air bersih.

Masyarakat sangat membutuhkan pasokan air bersih untuk keperluan mandi,cuci dan kakus (MCK).

Sebab, katanya, krisis air bersih bisa berpotensi menimbulkan berbagai penyakit menular yang membahayakan bagi kesehatan manusia.

“Kami terus berupaya agar masyarakat yang terjadi kekeringan mendapatkan pasokan air bersih,” katanya.

BACA JUGA  Bupati Asahan Silaturrahmi Dengan UPTD SD-SMP Negeri se-Kecamatan Meranti-Pulo Bandring

Ia mengatakan, kondisi wilayah Kabupaten Lebak mengalami krisis air bersih karena memasuki El Nino yang puncaknya Agustus -September berdasarkan prediksikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Namun, pihaknya telah menyiapkan langkah penanganan bencana kekeringan di Kabupaten Lebak di antaranya pendistribusian air bersih dan pompanisasi.

“Kami berharap warga segera melapor jika mengalami kekeringan untuk mendapat bantuan pasokan air bersih,” kata Agust Riza Faesal.

Sementara itu, warga Sajira Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka merasa senang menerima pasokan air bersih dari BPBD setempat.

“Kami bisa terpenuhi kebutuhan air bersih untuk tiga hari ke depan,” kata Ujang, warga Gunungkencana Kabupaten Lebak lainnya. (02/Ant)