Gunung Marapi Masih Diwarnai Hujan Abu, BPBD: Kurangi Aktivitas Luar Rumah

Kondisi tanaman petani di Sungai Pua, Kabupaten Agam, Provinsi Sumbar yang terdampak hujan abu vulkanik dampak erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam , Senin (4/12/2023). FOTO: dok.Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Warga diminta mengurangi aktivitas luar rumah seiring hujan abu vulkanik Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, masih terjadi pada beberapa wilayah itu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Wasito dalam penjelasan yang diterima di Jakarta, Selasa (5/12/2023) menyatakan imbauan tersebut disampaikan karena hujan abu vulkanik Gunung Marapi masih terjadi.

Kemenkumham Bali

“Sampai hari ini masih ada hujan abu, hanya hujan abu, kerikilnya sudah tidak ada,” katanya.

Ia mengemukakan wilayah yang masih terdampak hujan abu vulkanik di beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Canduang, Sungai Pua, Ampek Angkek, dan Kecamatan Malalak.

Meski terdampak hujan abu vulkanik, kata dia, warga yang berada di empat kecamatan itu belum ada yang mengungsi.

Ia mengatakan Pemkab Agam terus mengimbau warga menggunakan masker apabila akan melakukan aktivitas di luar rumah agar tidak berdampak pada kondisi kesehatan.

BACA JUGA  Banjir Bandang Susulan, 73 Warga Agam-Sumbar Dievakuasi

Pemkab Agam didukung Pemerintah Provinsi Sumatra Barat juga telah mengaktifkan dan menyiagakan pusat kesehatan apabila ada warga yang kesehatannya terdampak akibat aktivitas vulkanik Gunung Marapi.

Pusat kesehatan tersebut disiagakan pada puskesmas-puskesmas sekitar dan satu pusat kesehatan yang berdekatan dengan pos komando (posko) penanganan darurat erupsi Gunung Marapi.
Posko ini berada di Kantor Walinagari Batupalano, Kecamatan Sungai Pua.

Ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius tiga km dari puncak kawah, mengingat level aktivitas vulkanik Gunung Api Marapi yang masih berada pada level II atau waspada.

“Warga yang mengungsi sampai saat ini alhamdulillah masih nihil. Pemerintah Kabupaten Agam mengaktifkan dan menyiagakan pusat kesehatan di puskesmas-puskesmas dan satu yang berdekatan dengan posko penanganan darurat di Kantor Walinagari Batupalano selama 24 jam,” katanya.

BACA JUGA  Gunung Marapi d Sumbar Level Siaga, PVMBG: Warga Radius 4,5 Km Harus Waspada!

Ia menjelaskan Tim Disaster Victim Identification (Tim DVI) telah berhasil mengidentifikasi korban meninggal dunia sebanyak lima orang.

Sementara 18 orang lainnya masih dalam pencarian dan pertolongan.

“Semuanya sudah diserahkan kepada keluarga. Untuk 18 pendaki yang belum turun, ini tetap kita upayakan terus untuk pencarian, sambil kita juga terus melihat kondisi di lapangan,” katanya.

Hingga Selasa (5/12) ini, personel yang bergabung dalam tim gabungan sekitar 300 orang, yang terdiri atas unsur BPBD Provinsi Sumatera Barat, BPBD Kabupaten Agam, BPBD Kabupaten Tanah Datar, BPBD Kabupaten Padang Pariaman.

Kemudian, BPBD Kota Padang Panjang, BPBD Kota Bukittinggi, BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota, BPBD Kota Sawahlunto, Basarnas, TNI/Polri, PMI, Tagana, relawan masyarakat, dan mahasiswa penggiat alam atau Mapala di Sumatra Barat.

BACA JUGA  Lemkapi: Larangan Tilang Manual Membuat Polri Makin Dipercaya

Para personel bergabung untuk melakukan upaya operasi pencarian dan pertolongan, pendampingan warga, dan pemantauan aktivitas Gunung Api Marapi, kata Bambang Wasito. (02/Ant)