Sita 200 Kg Bom-23 Drone, Iran Tangkap 2 Agen Intelijen Israel Mossad, 1 Digantung

Mossad
Kepolisian Iran menyatakan telah menangkap dua agen Mossad Israel. FOTO: HO-jpnn.com

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Kepolisian Iran di dekat Ibu Kota Teheran, Ahad (15/6/2025) berhasil menyita lebih dari 200 kilogram (kg) bom dan juga drone setelah menangkap dua agen badan intelijen Israel, Mossad, dan satu agen mata-mata itu dinyatakan Pengadilan Iran telah digantung mati.

Juru bicara kepolisian Iran, Saeed Montazer al-Mahdi kepada Kantor Berita Fars — kantor berita di Iran yang dikelola oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) — seperti dikutip dari Kantor Berita Sputnik, anak perusahaan Kantor Berita Pemerintah Rusia, Rossiya Segodnya dan Organisasi Kantor Berita Asia-Pasifik/Organization of Asia-Pacific News Agencies (OANA) di Jakarta, Senin (16/6/2025) disebutkan dua agen Mossad itu ditangkap dalam dua operasi terspisah.

“Dalam dua operasi terpisah, dua agen Mossad ditahan oleh penegak hukum di Distrik Rey. Lebih dari 200 kilogram peledak, 23 drone, sebuah peluncur, dan peralatan kendali ditemukan dan disita dari mereka,” katanya.

BACA JUGA  Gajah Jinak CRU Aceh Timur Mati Diserang Kawanan Gajah Liar

Lebih dini, Kantor Berita Mahasiswa Iran (ISNA) yang berpusat di Teheran
melaporkan penangkapan dua agen Mossad itu terjadi di Provinsi Alborz, di utara Teheran.

Disebutkan, kedua agen itu terlibat dalam pembuatan bom dan bahan peledak.

Kemudian, Nour News melaporkan pada 14 Juni bahwa sejumlah kendaraan yang mengangkut drone-drone Israel telah disita di Iran.

Sehari setelahnya, sebuah bom dijinakkan aparat di pinggiran kota Teheran bagian selatan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, Ahad (15/6), menyatakan pihaknya siap menghentikan serangan terhadap Israel jika Tel Aviv juga menghentikan serbuannya terhadap Teheran.

Berbicara di hadapan para duta besar asing di Teheran, Araghchi menegaskan bahwa perang ini “dipaksakan” kepada Iran dan Teheran tidak punya pilihan selain merespons.

“Pertahanan kami sepenuhnya sah dan akan dilakukan dengan kekuatan, semata-mata sebagai respons atas agresi,” katanya sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu.

“Jika serangan dihentikan, aksi balasan Iran juga akan berakhir,” demikian Abbas Araghaci.

BACA JUGA  Danramil Kraksaan Hadiri Grand Opening Klinik Pratama Heal Health Center

Digantung Mati

Sementara itu, laporan dari CNBC Indonesia dengan mengutip AFP mengungkapkan bahwa Pengadilan Iran pada Senin (16/6) menggantung seorang seorang pria yang dituding sebagai agen mata-mata lembaga intelijen Israel, Mossad.

Hal ini diumumkan langsung saat Negeri Para Mullah itu berada dalam aksi saling serang dengan Israel.

Dalam pengumumannya yang dikutip AFP, pria itu bernama Esmaeil Fekri. Ia diketahui telah diciduk otoritas Teheran pada tahun 2023 lalu.

“Esmaeil Fekri, seorang agen Mossad yang dihukum karena pelanggaran berat ‘kerusakan di bumi’ dan ‘moharebeh’ (berperang melawan Tuhan) digantung setelah melalui seluruh proses prosedur pidana,” kata situs web berita Mizan Online milik pengadilan.

Iran dan Israel diketahui merupakan musuh bebuyutan. Dengan situasi ini, Mossad dilaporkan telah mengadakan operasi di dalam negeri Iran sejak beberapa tahun terakhir.

Sejumlah aksi serangan Israel yang dituduhkan dimotori Mossad pun meliputi pembunuhan ahli nuklir Iran, Mokhsen Fakhrizadeh, pada 2020 lalu, dan aksi serangan terhadap Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada akhir Juli tahun lalu.

BACA JUGA  Indonesia Harus Tetap Bersikap Tegas Terhadap Israel

Sementara itu eskalasi dan aksi saling serang terjadi antara Israel dan Iran setelah Tel Aviv menyerbu sejumlah lokasi di Negeri Para Mullah pada Jumat dini hari. Serangan Tel Aviv itu menargetkan sejumlah situs nuklir serta menewaskan sejumlah imuwan nuklir dan petinggi militer Iran. (Ant/Kantor Berita Transnasinal/CNBC/02)