Hemmen

H-2 Arus Mudik, Banjir Rob Masih Genangi Jalur Pantura di Sayung-Demak

Foto udara sejumlah kendaraan melewati banjir rob (limpasan air laut ke daratan) yang menggenangi jalur utama Pantura Demak - Semarang di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Ahad (7/4/2024). ANTARA FOTO.

SEMARANG-JATENG, SUDUTPANDANG.ID – Memasuki H-2 atau dua hari arus mudik sebelum Idul Fitri 1445 Hijriah/Lebaran 2024, jalur Pantai Utara (Pantura) di wilayah Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (8/4/2024) malam masih tergenang banjir rob.

“Sayung selama ini memang menjadi langganan rob, yakni limpasan air laut sehingga diupayakan penyedotan dengan pompa untuk mengurangi debit dan ketinggian,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho saat dihubungi, Senin (8/4) malam.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Ia mengatakan rob sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa hari lalu

“Pompanya sudah berjalan terus selama sekitar 10 hari ini. Kalau jalannya (jalur Pantura) sudah relatif tinggi. Yang paling terdampak justru permukiman,” katanya.

Bahkan, kata dia, rob berdampak terhadap 10 desa yang ada di Kecamatan Sayung, khususnya Desa Tambakroto, Sayung, dan Loireng.

Kebetulan saat ini bertepatan dengan arus mudik Lebaran, kata dia lagi, sehingga kendaraan pemudik yang melintas jalur Pantura Sayung ikut terimbas dengan terjadinya rob.

BACA JUGA  Pj. Wali Kota Bekas Resmikan Taman di Wilayah Jatisampurna

Namun, kata dia, ketinggian rob sejauh ini masih memungkinkan untuk dilalui kendaraan, baik roda dua maupun empat.

“Pantauan kami, (rob) paling parah ada di depan RSI, depan Polytron. Tapi, tadi sepeda motor dan mobil kecil masih bisa lewat,” kata Agus.

Diaz (32), warga Sayung, Demak, mengaku rob sebenarnya sudah terjadi sejak lama, tetapi terkadang muncul dan surut, termasuk beberapa hari ini yang kembali naik.

“Ketinggiannya variatif ya, ada yang semata kaki hingga setengah betis orang dewasa. Tadi banyak kendaraan antre ambil lajur paling kanan menghindari rob,” katanya.

Sementara itu, Jalan Kaligawe Semarang yang menjadi jalur utama Pantura Jateng kembali tergenang akibat rob, setelah banjir yang menggenangi kawasan tersebut berangsur surut.

BACA JUGA  Gempa Bumi M 4.8 Guncang Seluma Bengkulu, BMKG: Tetap Tenang

“Dampak (rob) untuk warga, dalam arti hunian yang terendam tidak ada, tapi dampaknya untuk moda transportasi, terutama untuk arus kendaraan dari timur masuk ke barat, yakni Semarang,” kata Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto.

Ia menjelaskan rob menggenangi Jalan Kaligawe yang mengarah ke Kota Semarang dengan ketinggian sekitar 20 centimeter, sehingga membuat kendaraan menjadi tersendat.

“Memang ada perlambatan karena adanya genangan yang masih di kisaran 20 cm. Bahkan, sampai malam hari kami masih monitor juga di lokasi,” katanya.

Namun, kata Endro, untuk Jalan Kaligawe yang mengarah ke timur, yakni menuju Demak, Kudus, Pati terpantau sudah relatif kering sejak siang hari.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia selama periode libur Lebaran 2024.

BACA JUGA  Banjir Rendam Ratusan Rumah di Kota Tua Tanjungpinang-Kepri

Puncak rob diprediksi terjadi pada 9 April 2024 bertepatan dengan gerhana matahari dan fase Bulan Perigee, ketika bulan berada pada titik terdekatnya dengan bumi, sehingga berpotensi meningkatkan pasang air laut.

Bahkan, BMKG menyampaikan rob sudah terjadi di beberapa wilayah pesisir di Indonesia, salah satunya Semarang yang diprediksi akan berlangsung hingga 14 April 2024. (Ant/02)

Barron Ichsan Perwakum