BOGOR, SUDUTPANDANG.ID – Institut Pertanian Bogor (IPB) University menginisiasi diskusi 10 universitas terkemuka di Indonesia mengenai bagaimana menjalankan bisnis perusahaan di bawah perguruan tinggi negeri dengan profesional dan akuntabel dan juga dapat bergerak dengan lincah seperti halnya perusahaan-perusahaan swasta atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Plh. Rektor IPB University, Prof. Deni Noviana di Kota Bogor, Kamis, mengemukakan bahwa pengelolaan bisnis perusahaan di perguruan tinggi negeri masih memiliki banyak tantangan yang harus dicarikan solusi secara bersama yang perlu didiskusikan bersama.
“Diskusi bersama dilakukan agar ada masukan dan saran yang bisa diimplementasikan dalam pengelolaan bisnis perguruan tinggi negeri, dengan sumber daya manusia yang besar, hasil riset yang banyak dan sebagainya,” katanya.
Ia menyampaikan diskusi pengelolaan bisnis di 10 universitas terkemuka di Indonesia ini diwakili oleh perusahaan-perusahaan induk dan badan-badan usaha perguruan tinggi negeri menggelar acara Brainstorming and Sharing Session Pengelolaan Bisnis Perguruan Tinggi. Diskusi telah berlangsung di IICC Bogor pada Rabu (1/11/2023).
Diskusi oleh para direksi perusahaan induk dan para kepala badan pengelola usaha dari IPB University, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Hasanudin (Unhas), Universitas Padjajaran (Unbraw), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Komisaris Utama PT Bogor Life Science and Technology (BLST) Holding Company of IPB, Prof. Erika Budiarti Lakoni mengapresiasi acara yang digagas oleh perusahaan induk IPB University, Universitas Hasanudin, dan Universitas Gajah Mada ini untuk menjalin kerja sama antar badan usaha yang dimiliki oleh perguruan tinggi.
Dengan ada sinergi itu diharapkan mampu meningkatkan kinerja bisnis yang ada di perguruan tinggi sehingga bisa memberikan dukungan pendapatan bagi perguruan tinggi untuk menjalankan tridharma perguruan tinggi.
Sementara, Direktur Utama PT Handin Metavisi Akademika Universitas Hasanudin, Dr. Latunreng mengungkapkan bahwa hal yang paling mendasar untuk mendukung perusahaan-perusahaan agar dapat bergerak dengan gesit dan tumbuh serta berkembang dengan baik adalah regulasi-regulasi dan pedoman-pedoman yang menjadi landasan pengelolaan bisnis pada perusahaan-perusahaan milik perguruan tinggi.
Sebagai tuan rumah, CEO PT BLST Holding Company IPB Dr. Naufal Mahfudz berharap bahwa kegiatan diskusi ini bisa menghasilkan gagasan dan juga terobosan dalam menghadapi tantangan-tantangan yang muncul dalam pengelolaan bisnis di perguruan tinggi serta membuahkan jalinan kerja sama yang semakin erat antar perusahaan dan pengelola bisnis di perguruan tinggi, terutama Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
Pertemuan ini menghasilkan beberapa kesepakatan penting untuk memperkuat entitas badan usaha milik perguruan tinggi, mempererat kolaborasi dan memperluas jejaring bisnis, yaitu pembentukan Forum Badan Usaha Milik Universitas (BUMU) yang beranggotakan perusahaan-perusahan yang dimiliki oleh PTN-BH dan badan-badan pengelola usaha PTN-BH.
Di samping itu juga merekomendasikan penyiapan tiga draf, yaitu regulasi tentang penyiapan dan pengelolaan BUMU; mekanisme kerja antara PTN-BH dengan BUMU secara struktural, dan pedoman pengelolaan BUMU dalam hal investasi dan optimalisasi aset PTN-BH.(03/JP)