Terima Sapi Kurban, Forwaka Apresiasi Jaksa Agung

Terima Sapi Kurban, Ketua Forwaka Zamzam Siregar Apresiasi Jaksa Agung
Jaksa Agung ST Burhanuddin secara simbolis menyerahkan seekor sapi kurban kepada Ketua Forwaka Zamzam Siregar di halaman gedung Kejagung Jakarta Selatan, Jumat (14/6/2024). (Foto: Forwaka)

“Mewakili pengurus dan anggota Forwaka, saya ucapkan terima kasih kepada Jaksa Agung Bapak Burhanuddin beserta jajaran yang luar biasa kepeduliannya. Setiap tahun menjelang Idul Adha selalu menitipkan amanah hewan kurban kepada Forwaka, sehat dan berkah selalu untuk kita semua.”

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Ketua Forum Wartawan Kejaksaan Agung (Forwaka), Zamzam Siregar, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Jaksa Agung ST Burhanuddin atas pemberian seekor sapi kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H/2024.

Kemenkumham Bali

Secara simbolis sapi kurban tersebut diserahkan Jaksa Agung kepada Zamzam Siregar di halaman gedung Kejagung Jakarta Selatan, pada Jumat (14/6/2024).

“Mewakili pengurus dan anggota Forwaka, saya ucapkan terima kasih kepada Jaksa Agung Bapak Burhanuddin beserta jajaran yang luar biasa kepeduliannya. Setiap tahun menjelang Idul Adha selalu menitipkan amanah hewan kurban kepada Forwaka, sehat dan berkah selalu untuk kita semua,” ucap wartawan senior Harian Terbit itu dalam keterangannya.

Menurut Zamzam, pemberian sapi kurban setiap tahun kepada Forwaka ini merupakan salah satu sisi humanis Jaksa Agung Burhanuddin kepada insan pers, khususnya Forwaka yang menjadi mitra Korps Adhiyaksa.

Ia mengatakan, sapi kurban tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi para awak media yang tergabung dalam Forwaka.

Insya Allah nantinya daging kurban akan kami didistribusikan para pengurus Forwaka kepada yang membutuhkan, baik anggota Forwaka maupun rekan-rekan wartawan lainnya,” tuturnya.

Sebagai informasi, pada Idul Adha 1445 H, Kejagung menyalurkan hewan kurban sebanyak 3 ekor kambing dan 36 ekor sapi. Seekor sapi diberikan kepada Forwaka.

Dalam sambutannya, Jaksa Agung Burhanuddin menyampaikan momen perayaan Idul Adha merupakan perwujudan pengorbanan yang dilakukan sebagai media mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

“Perintah untuk berkurban diturunkan dalam Firman-Nya pada Al-Qur’an Surat Al-Kautsar ayat 2 yang memerintahkan kepada umat muslim untuk menjalankan salat karena Allah SWT dan perintah melaksanakan kurban,” kata Jaksa Agung.

Menurut Jaksa Agung, secara syari’at, kurban adalah kewajiban menyembelih hewan ternak yang memenuhi syarat tertentu bagi yang mampu sebagai bagian dari syiar Islam.

“Namun penyembelihan hewan kurban tidak sebatas sebagai ritual simbolik belaka untuk menggugurkan kewajiban bagi yang mampu berbagi daging hewan kurban kepada orang-orang yang berhak,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa pemberian hewan kurban terdapat nilai-nilai spiritual, sosial, dan kemanusiaan yang mendalam.

“Salah satu aspek utama dari ibadah kurban adalah pengorbanan, ketika seseorang memilih untuk menyembelih hewan kurban berarti ia mengorbankan sebagian dari harta yang telah diberikan Allah SWT kepadanya, hal ini mencerminkan ketaatan dan kepatuhan kepada perintah Allah SWT serta rasa syukur atas segala karunia-Nya,” terangnya.

Solidaritas dan Kepedulian Sosial 

Selain pengorbanan, lanjutnya, ibadah kurban juga mengajarkan nilai solidaritas dan kepedulian sosial.

“Dengan membagikan daging kurban kepada yang membutuhkan maka menjadi pengingat bagi kita akan pentingnya berbagi rezeki dengan sesama,” ujarnya

Bagi Jaksa Agung, hal ini juga menjadi cerminan tentang pentingnya memperhatikan kaum lemah dan mendorong terciptanya keadilan sosial dalam masyarakat.

“Maka berkurban tidak hanya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama umat manusia,” katanya.

Kendati terdapat pandangan bahwa penyembelihan hewan kurban terasa berat dan menyakitkan secara emosional bagi sebagian orang, namun dalam melaksanakan tugas tersebut diharapkan dapat dilakukan dengan keteguhan hati yang tulus.

“Hal ini dapat memberikan pelajaran hidup bagi kita agar dapat meningkatkan pengendalian diri dan ketabahan dalam melalui segala ujian,” katanya.

Selain itu, Jaksa Agung menjelaskan bahwa ibadah kurban yang dilakukan umat Islam mempunyai dua dimensi pokok. Pertama, dimensi vertikal atau hubungan dengan Allah SWT sebagai landasan iman dan takwa. Kedua, dimensi horizontal atau hubungan dengan sesama manusia sebagai bentuk nyata hubungan sosialnya.

“Mari kita lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT sekaligus menumbuhkan rasa rela berkorban untuk bangsa dan negara, khususnya bagi institusi Kejaksaan Republik Indonesia,” ajak Jaksa Agung.

Turut hadir mendampingi Jaksa Agung saat penyerahan hewan kurban, Wakil Jaksa Agung Dr. Sunarta, para Jaksa Agung Muda, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, para Staf Ahli Jaksa Agung, Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan beberapa Pejabat Eselon II di lingkungan Kejagung.(um/01)

BACA JUGA  Kabar Baik, Kejaksaan Hentikan Kasus Pria Bernama Unik Dua Malam Sehari