Hemmen
Hukum  

Tokoh Adat Papua: Jangan Injak Hak Rakyat, Itu Dosa!

Ondoafi Sosiri di Kabupaten Jayapura, Papua, Boas Asa Enoch
Ondoafi Sosiri di Kabupaten Jayapura, Papua, Boas Asa Enoch (Foto: istimewa)

“Sebagai anak negeri, dan sebagai orang Indonesia, saya mengutuk hal itu. Hak-hak masyarakat diinjak-injak, diperkosa. Itu dosa !”

PAPUA, SUDUTPANDANG.ID – Dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberantas korupsi di wilayah Papua terus berdatangan. Kali ini disuarakan oleh Tokoh Adat Sentani, Papua, Boas Assa Enoch.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Ondoafi Sosiri di Kabupaten Jayapura ini meminta kepada anak-anak Papua yang menjadi memimpin masyarakat, entah sebagai Gubernur, Bupati, atau jabatan apa saja untuk menjaga dengan baik hak-hak rakyat.

Ia menyebut dana milyaran rupiah yang sedang dikejar leh KPK saat ini, entah hilang dimana.

“Sebagai anak negeri, dan sebagai orang Indonesia, saya mengutuk hal itu. Hak-hak masyarakat diinjak-injak, diperkosa. Itu dosa !,” ujar Boas, dalam keterangannya, Sabtu (1/10/2022).

Menurutnya, jika anggaran yang dialokasikan untuk rakyat tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan baik kepada masyarakat, tentunya rakyat sangat dirugikan.

“Dengan dana-dana itu, mereka bisa mensuplay senjata. Senjata tidak bisa masuk sendiri, pasti ada dalang. Ada dalang, barang itu ada,” ungkap tokoh adat Sentani berusia 70 tahun ini.

Boas pun secara khusus meminta kepada Gubernur Lukas Enembe harus berjiwa besar.

“Kalau mau membela diri, dipanggil datang, bicara langsung. Jangan begitu dipanggil pakai tenaga apa segala untuk mem-backup. Berani berbuat, berani bertanggung jawab. Jangan jadi pengecut, harus gentelmen,” tegas Boas.

Dirinya juga mengimbau warga yang menjaga Lukas Enembe di kediamannya untuk tidak menghalang-halangi upaya KPK.

“Tidak usah menghalangi aparat yang datang. Mereka datang untuk menjemput Pak Gubernur. Izinkan beliau pergi untuk mempertanggungjawabkan itu semua. Beliau tidak akan diapa-apakan. Hukum menjamin. Sekali lagi hukum menjamin. Jangan bertindak bodoh,’’ kata Boas.(red)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan