Hemmen
NTB  

Wartawan Senior Ingatkan Soal Akurasi Penulisan Berita

Foto bersama wartawan saat acara pelatihan jurnalis yang digelar PT Sumbawa Timur Mining kolaborasi dengan LKBN Antara biro NTB di Kabupaten Dompu, Selasa (7/11/2023). Aat Surya Safaat penulisan berita
Foto bersama wartawan saat acara pelatihan jurnalis yang digelar PT Sumbawa Timur Mining kolaborasi dengan LKBN Antara biro NTB di Kabupaten Dompu, Selasa (7/11/2023). Foto:Dok.Ant)

DOMPU, SUDUTPANDANG.ID – Wartawan senior Aat Surya Safaat mengingatkan soal akurasi penulisan berita agar sesuai dengan kode etik jurnalistik.

“Dalam menulis berita tidak boleh dalam keadaan emosi dan menyudutkan orang lain. Berita harus akurat, tidak boleh mengkambinghitamkan orang lain,” kata Aat saat acara pelatihan jurnalis di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (7/11/2023).

Dalam pelatihan jurnalis tersebut, Asesor Uji Kompetensi Wartawan (UKW) itu menyampaikan, materi terkait Teknik Wawancara dan Reportase, Teknik Penulisan Berita di era digital.

“Di era digital saat ini terdapat apa yang disebut kode etik jurnalis universal,” kata Direktur Pemberitaan Kantor Berita ANTARA (2016) yang juga pernah menjadi Kepala Biro ANTARA New York (1993-1998).

BACA JUGA  Luar Biasa, Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan NTB Ranking 15 Nasional

Aat menjelaskan, sebelum menulis berita yang harus dilakukan adalah pengumpulan bahan berita dengan wawancara langsung maupun melalui media. Sehingga dalam wawancara itu dibutuhkan pengetahuan, keterampilan, keahlian dan kecakapan.

“Menulis berita itu dengan cepat dan akurat bisa, asal ada kemauan,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, hal penting lainnya  dalam mencari berita adalah disiplin dan penampilan diri.

“Harus bisa datang tepat waktu, percaya diri, penampilan menarik, wawancara dengan sopan, ajukan pertanyaan yang singkat dan jelas dan hindari pertanyaan Yes atau No,” terangnya.

Hal yang tak kalah penting adalah bisa memilih lead berita yang menarik dan mengedepankan kepentingan publik.

“Kita harus tahu berita yang akan kita tulis arahnya kemana, sehingga tidak bingung saat bertemu narasumber,” jelasnya.

BACA JUGA  Menparekraf: 2.000 Pekerja Pariwisata di Lombok NTB Sudah Tersertifikasi

Aat juga mengingatkan agar tidak mengandalkan rekorder saat mencari berita.

“Karena rekorder tidak bisa menjadi alat bukti di pengadilan, ketika berita yang ditulis dipersoalkan,” pesan Penasihat Forum Akademisi Indonesia (FAI) itu.

Sebagai informasi, pelatihan jurnalis ini merupakan kegiatan kolaborasi PT Sumbawa Timur Mining dengan LKBN Antara biro NTB.

Kegiatan digelar dalam rangka meningkatkan wawasan dan kinerja jurnalis khususnya di Kabupaten Dompu.

“Melalui kegiatan ini diharapkan menjadi penyegaran dalam dunia jurnalistik,” kata Perwakilan PT Sumbawa Timur Mining Sindi Elsya.

Sindi juga mengharapkan melalui kegiatan ini dapat menjadi ajang memperkuat silaturahmi antara PT Sumbawa Timur Mining dengan para wartawan di Kabupaten Dompu khususnya, sehingga bisa meningkatkan pembangunan kedepannya.

BACA JUGA  Pengurus Forwami 2021-2023 Dikukuhkan, Pelindo Ajak Tingkatkan Sinergi dengan Media

“Semoga ilmu yang diberikan oleh pemateri ini bisa bermanfaat bagi kita semua,” harapnya.(PR/01)

Barron Ichsan Perwakum