PASURUAN, SUDUTPANDANG.ID –Ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan angin puting beliung pada musim penghujan perlu diantisipasi sedini mungkin. Oleh karena Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan tak henti untuk terus menghimbau masyarakat akan ancaman bencana hidrometeorologi tersebut.
Pasalnya, di awal tahun 2025 ini, setidaknya sudah ada beberapa kejadian bencana yang terjadi di Kabupaten Pasuruan. Diantaranya banjir di wilayah Kecamatan Winongan, Grati, Kraton, Pohjentrek dan Gondang wetan.
Selain itu, ada pula tanggul penahan tanah (TPT) yang longsor di wilayah Kecamatan Kejayan, rumah rusak akibat diterjang angin kencang maupun angin puting beliung di wilayah Kecamatan Winongan, Gempol, Kejayan, Kraton hingga Bangil.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Dimaz Kris menjelaskan, bencana yang terjadi di awal tahun ini didominasi banjir.
Tepatnya pada tanggal 1, 2 dan 4 januari lalu. Sedangkan TPT Longsor terjadi di Desa Tundosoro, Kecamatan Kejayan pada Minggu (5/1/2025) kemarin.
“Total ada 6 kejadian bencana di tanggal yang berbeda, mulai 1-6 januari kemarin. Paling banyak banjir di wilayah Grati, Winongan, Kraton, Pohjentrek dan Gondang wetan,” kata Dimaz saat dikutip, Jumat (10/1/2025) siang.
Dengan masih terjadinya bencana di awal tahun ini, Dimaz menghimbau masyarakat, utamanya yang bertempat tinggal di dekat bantaran sungai agar semakin meningkatkan kewaspadaannya.
“Jikalau menemui tanda-tanda akan terjadinya banjir maupun gejala bencana lainnya, maka sebaiknya segera melapor ke desa agar segera ada tindak lanjut dari kecamatan hingga OPD terkait. Termasuk ketika melihat keretakan pada plengsengan jembatan, maka harus cepat segera dilaporkan. Jangan nunggu lama supaya segera diassesment,” terangnya.
Perihal bantuan, BPBD Kabupaten Pasuruan menurut Dimaz sudah menyalurkan bantuan yang sifatnya kedaruratan. Seperti logistik, makanan siap saji, pakaian hingga sembako dan sedangkan masalah TPT yang jebol, Pemkab Pasuruan telah melakukan langkah darurat seperti pemasangan terpal dan sand bag agar tidak ada luberan lanjutan.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas terkait seperti Dinas PU Bina Marga maupun Dinas SDA.
“Kemarin kami juga rapat dengan BPBD Jatim dan OPD Pemprov Jatim lainnya. Insya Allah akan ada upaya perbaikan dan bantuan kebencanaan di Kabupaten Pasuruan dari Pemprov Jatim maupun Pusat,” tuturnya.
Plt Kepala Dinas BMBK Kabupaten Pasuruan Cahyo Fajar menyebut, untuk penanganan darurat pihaknya sudah langsung melakukan penanganan. Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Kabupaten Pasuruan, tercatat memperbaiki 13 titik jalanan yang rusak akibat terdampak banjir.
Adapun 13 titik jalan yang rusak itu sudah dilakukan penanganan darurat dengan dilakukan pemasangan sandbag atau sak yang diisi tanah untuk penanganan sementara. 13 titik jalan yang diperbaiki ini di antaranya adalah di Desa Kalipang, Kecamatan Grati.
Banjarsari-Sukorame, Kecamatan Pandaan. Rejoso-sumberejo, Kecamatan Purwosari. Palangsari-Jeglongan Ngawas, Kecamatan Puspo. Desa Lemahbang, Kalirejo, Kecamatan Sukorejo. Desa Sidepan, Kecamatan Winongan. Desa Wonorejo, Desa Jatigunting, Kecamatan Wonorejo. Desa Blarang Pronojiwo, Desa Sumberpitu, Desa Ngadirejo, Desa Andonosari, Tutur.
“Jadi ini penanganan sementara agar jalanan itu tetap bisa dilalui, dan aman bagi pengguna jalan. Ini Kami menggunakan anggaran BTT,” jelasnya.
Cahyo menyampaikan, untuk masing – masing, bantuan ini senilai Rp 148 juta. Dia berharap, penanganan sementara ini bisa membantu agar jalanan ini bisa dilewati dengan aman.
“Jalanan ini rusak akibat terkena bencana baik itu banjir atau tanah longsor. Maka, kami perbaiki sementara agar tidak mengganggu masyarakat,” tutupnya. (ACZ/04)