Hemmen

Tim Kemendagri Turun ke Cilegon Genjot Realisasi APBD

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri Agus Fatoni. FOTO: Humas Kemendagri

CILEGON, SUDUTPANDANG.ID – Sebagai komitmen mengejar realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tim monitoring evaluasi (monev) dan asistensi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) turun langsung ke Kota Cilegon, Minggu (21/8/2022).

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri Agus Fatoni menekankan, pihaknya senantiasa berkomitmen mendorong daerah agar mempercepat realisasi APBD, baik realisasi pendapatan maupun belanja.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Karena itu, tim Kemendagri memutuskan turun ke daerah meski pada hari libur.

“Meski hari ini hari libur, kami tim lengkap dari Kemendagri tetap melakukan monev dan asistensi ke Cilegon,” katanya.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut sengaja dilaksanakan pada hari libur agar tidak mengganggu konsentrasi jajaran aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon pada hari kerja.

Kunjungan monev dilakukan tim Kemendagri yang terdiri atas Inspektur Khusus Teguh Narutomo, Inspektur II Ucok Abdulrauf Damenta, Inspektur IV Arsan Latif, Pelaksana Harian (Plh) Direktur Perencanaan Anggaran Daerah, Kasubdit Dana Alokasi Khusus, Kasubdit Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Wilayah II, serta tim teknis dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Keuda.

BACA JUGA  MUI Dukung Pelaksanaan Pekan Solidaritas Palestina

Fatoni menyampaikan berdasarkan catatan Kemendagri, realisasi pendapatan Kota Cilegon mencapai angka 50,09 persen atau menempati posisi ke-4 terendah se-Provinsi Banten.

Sedangkan realisasi belanja Kota Cilegon mencapai angka 38,30 persen dan menempatkan Kota Cilegon pada posisi ke-3 terendah se-Provinsi Banten.

“Hal ini perlu menjadi perhatian, mengingat saat ini waktu realisasi sudah berada di pertengahan triwulan tiga untuk Tahun Anggaran 2022,” katanya menegaskan.

Di samping itu, pada kegiatan yang berlangsung di Hotel Royal Krakatau Cilegon ini juga dibahas mengenai permasalahan serta solusi dalam rangka meningkatkan realisasi APBD Kota Cilegon agar lebih maksimal.

Sebelumnya, permasalahan realisasi APBD terjadi akibat keterlambatan lelang pengadaan barang dan jasa, serta adanya penundaan administrasi pertanggungjawaban.

BACA JUGA  Bakal Kunjungi Kampung Halaman, Wamendagri Harapkan Wamena Semakin Siap Dukung DOB

Oleh karena itu, Fatoni menyarankan agar Pemkot Cilegon dapat melakukan lelang dini.

Sementara untuk administrasi pertanggungjawaban agar tetap disesuaikan dengan termin pembayaran. Langkah tersebut perlu dilakukan agar realisasi anggaran tidak menumpuk di akhir tahun.

Selain upaya tersebut, Pemkot Cilegon juga diminta membuat rencana kegiatan dengan penjadwalan secara periodik, konsisten, dan terukur. Jika dalam penerapannya terdapat kendala dan keraguan, Pemkot Cilegon dapat berkonsultasi dan berkoordinasi dengan tim Kemendagri.

“Segera penuhi komitmen target realisasi belanja sampai dengan akhir bulan Agustus sekurang-kurangnya 51 persen,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, ia berpesan agar Pemkot Cilegon dapat meningkatkan realisasi anggaran lebih maksimal. Sebab, upaya itu bakal mempengaruhi percepatan realisasi anggaran pada triwulan ke-4 lebih optimal.

“Perubahan APBD dipercepat dan saat melaksanakan (realisasi APBD) jangan cuma uangnya habis (diserap), tapi outputnya juga harus diperhatikan,” katanya.

BACA JUGA  DKI Upayakan APBD Untuk Biayai Pembangunan RDF Plant Di Rorotan

Di sisi lain, Fatoni menekankan pentingnya pemerintah daerah (pemda) untuk membantu pengendalian inflasi di daerah. Hal itu sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.

“Jangan lupa (penganggaran) untuk pengendalian inflasi di daerah. Bapak Presiden dan Bapak Menteri (Mendagri) sudah mengingatkan terus loh. (Penganggarannya) bisa menggunakan BTT dan bisa digunakan juga buat bansos,” kata Agus Fatoni. (Bkt)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan