Banjarmasin,SudutPandang.id-Pemenuhan gizi yang baik selama 1.000 hari pertama kehidupan akan membuat kemampuan anak untuk tumbuh dan belajar menjadi lebih baik. Kecukupan gizi selama hamil hingga tahun-tahun pertama kehidupan anak berperan dalam membentuk fungsi otak hingga membantu memperkuat sistem imun. Pemerintah mengatakan pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan yang dimulai dari kehamilan selama 9 bulan dan anak berusia 2 tahun.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pada seminar Hari Pers Nasional (HPN) 2020 dengan tema “5W + 1H, Pemetaan Masalah dan Solusi Penanganan Stunting Guna Menyiapkan Generasi SDM Unggul Menuju Indonesia Emas” di Banjarmasin, Sabtu (8/2/2020).
“1.000 hari pertama adalah masa window of opportunity yang krusial untuk menciptakan generasi handal. Kalau kita tidak mempersiapkan mulai dari awal kehamilan, maka kita tidak mampu menyiapkan manusia yang sempurna, kreatif dan siap berkompetisi dimasa depan,” ujar Muhadjir Effendy.
Menurutnya, pemerintah menargetkan penurunan angka stunting balita di Indonesia menyentuh angka 14 persen pada 2024, sementara Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan penurunan sebesar 20 persen.
“Target penurunan stunting tersebutditegaskan oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Namun ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, juga perlu kerjasama dengan lintas sektoral baik dari pemerintah pusat, daerah, industri, akademisi, hingga masyarakat agar program terlaksana secara konvergen, efektif dan terukur,” paparnya.
Jangan Sampai Ada Stunting
Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memaparkan, terkait titik dimulainya pembangunan komitmen peningkatkan status gizi dengan menjamin kesehatan ibu hamil.
“Kemudian kesehatan bayi, kesehatan balita, dan kesehatan anak sekolah karena merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu dan bayi,” ujarnya

Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, yang juga menjadi salah satu pembicara, mengatakan perusahaannya turut berpartisipasi dalam upaya mengatasi masalah stunting melalui aneka program edukasi serta riset dan kegiatan ilmiah.
“Kami bekerjasama dengan para pemangku kepentingan termasuk media, pakar gizi dan kesehatan serta otoritas dan lembaga yang memiliki semangat yang sama dalam mengatasi stunting,” katanya.
“Kerjasama ini untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman wartawan pada isu gizi dan kesehatan termasuk stunting. Di antara program yang dilakukan adalah Bincang Gizi, Bidik Nutrisi dan Jelajah Gizi yang melibatkan wartawan dari berbagai daerah di Indonesia,” jelas Arif.(her)