KOTA BEKASI, SUDUTPANDANG.ID –Pj. Ketua TP PKK Kota Bekasi, Yolla Kusuma Gani membuka acara sosialisasi penyakit kanker bagi wanita lintas agama se-Kota Bekasi.
Melalui Persaudaraan Wanita Lintas Agama (PERWALA) Kota Bekasi yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi di Kantor Yayasan Assa Anugerah Persada, Sinpasa SMB, Senin (27/11/2023).
Yolla mengapresiasi dan berharap dengan adanya acara tesebut masyarakat bisa mengetahui ciri-ciri penyakit sejak dini. sebab sebagaimana kita ketahui bersama kanker serviks merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan tentunya dengan diadakan sosialisasi seperti ini.
“Kami turut mengapresiasi dan berterimakasih atas kepedulian untuk bersama-sama dalam melakukan pencegahan serta mengurangi resiko terjangkitnya penyakit kanker serviks dan Kanker Payudara pada perempuan di Kota Bekasi,” ujar Yolla dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/11/2023).
“Sangat membantu para peran wanita di Kota Bekasi dengan kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman tentang bahaya dari kanker serviks secara dini, karena jumlah kasus penyakit ini sangat tinggi dan bersifat sangat ganas, maka kita harus tahu sebelumnya apa saja penyebabnya.”sambung Yolla.
Lanjutnya juga memaparkan tentunya dengan saling berkolaborasi antar lembaga kesehatan lainnya dalam membantu pemerintah memberikan pengetahuan, pemahaman dan pendampingan dalam pengobatan kanker, khususnya di Kota Bekasi kepada masyarakat, dapat membebaskan perempuan Kota Bekasi dari Kanker Serviks dan Kanker Payudara.
“Narasumber juga sangat handal pastinya dalam pencegahan ini, tidak akan rugi untuk para ibu ibu yang hadir pada hari ini, tapi nanti bisa dijelaskan melalui peran PKK di wilayah bahwa telah mendapatkan ilmu yang sangat bagus ini,” ujar Yolla.
Terakhir Yolla meminta ke depan semakin banyaknya kegiatan positif yang harus kita kombinasikan, bagaimana untuk terus mengedukasi dan mempromosikan sehingga kegiatan ini terutama kanker serviks dapat dipahami secara baik oleh masyarakat dan bukan lagi merupakan sesuatu aib atau tabu, karena deteksi secara dini dapat mengurangi resiko dan juga dapat disembuhkan.
Saling mengingatkan, bagaimana mentransformasikan kepada masyarakat sehingga pencegahan dengan sosialisasi maupun pemeriksaan melalui IVA Test ini menjadi familiar dan dilakukan secara masif.(PR/04)